Libya timur kini dikuasai oleh demonstran, termasuk kota terbesar kedua Benghazi, setelah berhari-hari konflik berdarah yang menewaskan banyak warga sipil. Di sini, militer Libya telah meletakkan senjata dan meninggalkan pos-pos mereka untuk bergabung bersama demonstran menuntut diakhirinya kekuasaan Muammar Gaddafi.
Wartawan Washington Post, Leila Fadel, melakukan perjalanan memasuki wilayah ini dari perlintasan Tobruk di timur laut Libya yang berbatasan dengan Mesir. Berikut laporannya yang dimuat Washingtonpost.com, Rabu (23/2):