Rabu, 23 Februari 2011

Boikot Media Cermin Kekerdilan Politik Dipo Alam



Cendikiawan dan tokoh agama menilai penyataan Sekretaris Negara Dipo Alam yang merespons kritik media terhadap pemerintah dengan aksi boikot, merupakan sebuah komunikasi politik yang keliru.

Din Syamsudin, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, menilai tindakan yang diambil Dipo merupakan sebuah sikap kekerdilan politik, sekaligus benih otoriterisme khas Orde Baru. Ia menilai boikot yang dilakukan oleh Dipo Alam hanya usaha untuk merebut hati Presiden SBY. 

"Sikap seperti itu adalah kekerdilan politik dari seseorang yang ingin merebut hati dan menjilat atasannya. Ini benih otoriterisme yang berbahaya bagi Indonesia. Ini adalah sebuah manifestasi dari kecongkakan." ujar Din saat ditemui di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (23/2).

Din juga menilai bahwa tindakan semacam itu sudah melangkahi wewenang yang dimiliki seorang Sekretaris Negara. Ia juga menduga bahwa itu merupakan sebuah usaha pengalihan isu yang tengah diskenarioi oleh pemerintah. "Sekretaris kabinet kan bukan menteri. Seolah-olah dia di atas menteri. Saya tahu lah, Ini semua pengalihan isu. Pengalihan dari sebuah isu yang substantif." Tegas Din Syamsudin.



( disadur dari : mediaindonesia.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar