JAKARTA--MICOM: Setelah para pemuka agama menyatakan pemerintah berbohong, kini giliran masyarakat dan para ahli yang turun tangan menelanjangi langsung ketidaksingkronan antara janji Susilo Bambang Yudhoyono dengan realitas yang ada. Tidak ada lagi ruang buat Presiden untuk mengelak.
Bertempat di Kantor Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Jumat (14/1), Badan Pekerja Gerakan Tokoh Lintas Agama Anti Kebohongan menggelar diskusi rutinnya untuk kali keempat.
.....menyajikan berita terhangat dari seluruh penjuru dunia, yang kami kumpulkan dari sumber terpercaya.....
Sabtu, 15 Januari 2011
Buang Badan soal Tarif Listrik
SULIT, memang, memutuskan kebijakan yang menyenangkan semua orang.
Bagi sebuah pemerintahan yang popularitasnya sedang merosot, tentu, kebijakan yang menyenangkan jauh lebih penting daripada kebijakan yang memperburuk resistensi. Tidak peduli apakah kebijakan itu berujung pahit bagi rakyat untuk jangka panjang.
Bagi sebuah pemerintahan yang popularitasnya sedang merosot, tentu, kebijakan yang menyenangkan jauh lebih penting daripada kebijakan yang memperburuk resistensi. Tidak peduli apakah kebijakan itu berujung pahit bagi rakyat untuk jangka panjang.
Dana Liar di Kemendiknas
BADAN Pemeriksa Keuangan memberikan warning kepada Kementerian Pendidikan Nasional. Peringatan itu jelas bukan mengada-ada karena berdasarkan hasil audit BPK pada 2009, memang ada dana liar alias dana tidak jelas di kementerian itu yang jumlahnya mencengangkan, yakni Rp2,3 triliun.
Dana itu antara lain menyangkut pengadaan tanah untuk sekolah di Kinibalu, Sabah, Malaysia, serta pengadaan alat-alat kesehatan di Universitas Airlangga dan Universitas Mataram.
Dana itu antara lain menyangkut pengadaan tanah untuk sekolah di Kinibalu, Sabah, Malaysia, serta pengadaan alat-alat kesehatan di Universitas Airlangga dan Universitas Mataram.
Langganan:
Postingan (Atom)