Selasa, 03 Juli 2012

Dua Kali KPU Lakukan Kecurangan yang Membuat SBY Menang


Komisi Pemilihan Umum (KPU) dituduh melakukan kecurangan sistem Informasi Teknologi (IT) dalam dua kali Pilpres, yakni 2004 dan 2009. Ini menyebabkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dua kali menjadi pemenang dalam Pilpres.

Demikian disampaikan aktivis 77/78 Indro Tjahjono di Rumah Perubahan Jalan Gajah Mada, Jakarta, Selasa (03/07).

"Saya ikut terlibat dalam kecurangan oleh sistem Informasi Teknologi (IT) yang sistemnya dikendalikan oleh KPU. Sistem kecurangan IT sempat terjadi di zaman Orde Baru dan kini kembali terjadi di era pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu di bawah kepemimpinan SBY," katanya.

Golkar Yakin Lapindo tak Ganggu Elektabilitas Ical



Partai Golkar yakin kasus Lapindo yang menyeret nama Aburizal Bakrie atau Ical tak mengganggu elektabilitas Ical sebagai calon presiden 2014. 

"Golkar dengan yakin bahwa Lapindo tidak akan mempengaruhi Ical. Bahkan menurut saya, elektabilitas Ical akan semakin meningkat dengan kasus itu," ujar Wakil Sekjen Golkar Leo Nababan, di Jakarta, Selasa (3/7). 

Leo mengatakan bahwa hal tersebut tergantung sudut pandang melihat kasus tersebut. Dia yakin bahwa Lapindo akan semakin mempopulerkan nama Ical. 

"Elektabilitas Ical saat ini sudah masuk dalam tiga besar. Makanya, Golkar mencalonkannya sebagai calon presiden. Kami yakin, elektabilitasnya akan semakin meningkat menjelang 2014," tegasnya. 

Besok Kembali Diperiksa KPK, Anas Segera Jadi Tersangka?


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, pada Rabu (4/7) besok.

Anas akan kembali dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus korupsi pembangunan proyek pusat olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"Betul, yang bersangkutan (Anas) akan kita panggil besok untuk dimintai keterangan terkait kasus Hambalang," kata juru bicara KPK, Johan Budi, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (3/7).