Sabtu, 26 Februari 2011

Asal Jujur, ITB Bisa Subsidi 100 Persen


Institut Teknologi Bandung (ITB) menawarkan berbagai skema keringanan pembayaran biaya pendidikan selama berkuliah meski pernah menyebut bahwa biaya untuk masuk ITB di tahun 2011 mencapai Rp 55 juta per tahun. Sebaliknya, kejujuran dari orang tua mahasiswa juga dituntut agar subsidi bisa tepat sasaran.

Menurut Wakil Rektor ITB Bidang Komunikasi, Informasi, dan Kemitraan, Hasanudin Zainal Abidin, Jumat (25/2/2011), pihaknya ingin mengawali tumbuhnya mental kejujuran dan pembangunan karakter mahasiswa sejak mereka mendaftar masuk ITB.

Kami Harus Mencari Orang Seperti JK


Sudah lebih dari enam tahun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin negara Indonesia. Selama itu pula, pers diakui terus memberikan kritik kepada pemerintahan SBY.

"Kami membongkar isu-isu persoalan rakyat, seperti Ujian Nasional, kenaikan harga BBM, Pansus Beras di DPR dan sebagainya," kata Direktur Pemberitaan dan Program MetroTV, Suryopratomo, di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (26/2/2011).

Buyung Sangat Kecewa pada Dipo Alam



Pengacara senior Adnan Buyung Nasution mengaku sangat malu dan kecewa sekali atas pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang mengancam memboikot media yang menyerang pemerintah.

"Saya malu sedih dan kecewa berat atas pernyataan Dipo Alam tersebut," kata pengacara senior Adnan Buyung Nasution usai memberikan pandangan atas RUU Keistimewaan DIY di Komisi II DPR Senayan, Jakarta, Kamis.

Inilah Pasal yang Dikenakan Menjerat Dipo Alam



SEKRETARIS Kabinet Dipo Alam akhirnya dilaporkan Media Indonesia dan Metro TV ke Mabes Polri, Sabtu (26/2). Tindakan ini dilakukan karena hingga tenggang waktu 3x24 jam, mantan aktivis itu tidak mengindahkan somasi yang diajukan Media Indonesia danMetro TV.

Berikut ini, isi lengkap laporan dugaan tindak pidana yang diajukan Media Indonesia danMetro TV:

Jakarta, 25 Februari 2011 
No.369/OCK.II/2011

Kepada Yth.
Komisaris Jenderal Pol.Dr.Ito Sumardi 
Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara R.I.
Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Negara R.I.
Jalan Trunojoyo No.3-Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

"Nyanyian" Nurdin Turun Pun Berkumandang di Anfield


Keinginan para pencinta sepak bola agar terjadi revolusi di tubuh PSSI tidak hanya disuarakan di Indonesia. Di luar negeri pun, "nyanyian" agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid lengser dari kursi kepemimpinan juga dikumandangkan, seperti yang terjadi di Stadion Anfield, markas klub raksasa Inggris, Liverpool.

Seperti yang disampaikan seorang mahasiswa di London, Alfi Pangest, yang merupakanKompasianer, ia dan rekan-rekannya membentangkan spanduk "Nurdin Halid You'll Never Walk Again" saat menyaksikan duel Liverpool versus Sparta Praha di ajang Liga Europa, Jumat (25/2/2011) dini hari WIB. Inti tulisan ini jelas bahwa masyarakat Indonesia di luar negeri pun menuntut perubahan di PSSI.

Sayang, pesan tersebut, yang ingin disampaikan kepada dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, tidak tersampaikan lewat layar televisi. Pasalnya, tak satu pun kamera wartawan asing yang mengambil gambar spanduk itu. Namun menurut Alfi, hal tersebut patut diapresiasi, dan mereka bersedia melakukannya pada pertandingan-pertandingan lain di Inggris.

( disadur dari : kompas.com )

Khadafy seperti Hitler dan Pol Pot


Duta Besar Libya untuk PBB, Abdurrahman Shalgam, yang merupakan salah satu teman lama Kolonel Khadafy, mencela pemimpin Libya itu, Jumat (25/2/2011) malam waktu setempat, dan mendesak dunia untuk menghukum dia.

Shalgam, seorang sekutu Khadafy sejak keduanya masih sebagai pemuda radikal pada akhir tahun 1950-an, membandingkan tindakan Khadafy dengan orang-orang seperti Pol Pot dan Hitler. Shalgam, yang selama ini setia kepada Khadafy, kini mendukung para pengunjuk rasa di Tripoli.