Rabu, 23 Februari 2011

Ajakan "Revolusi Melati" Meluas


Gairah rakyat China untuk menjadi lebih baik kembali membuncah saat seruan "Revolusi Melati" kembali menjadi pesan di situs boxun.com. Situs itu minta agar tekanan kepada pemerintah lebih transparan dan menjamin kebebasan berpendapat.


Pesan ini meminta warga China di 13 kota berkumpul di beberapa lokasi setiap hari Minggu. "Yang perlu kita lakukan sekarang adalah menekan partai berkuasa di Cina," demikian salah satu bunyi pesan di boxun.com.

"Jika partai tidak memerangi korupsi dan tidak mau diawasi rakyat,  mereka akan hilang dari panggung sejarah," kata seruan itu.

Orang-orang yang ingin berpartisipasi diminta untuk hadir atau berpura-pura melintasi lokasi yang telah ditentukan. Pesan tersebut mengatakan, kehadiran orang-orang ini akan membuat pemerintah khawatir dan takut.


Mengumpat

Belum begitu jelas siapa yang berada di balik kampanye ini. Pekan lalu, polisi membubarkan aksi di Beijing yang digalang melalui internet.

Seturut warta AP dan AFP pada Rabu (23/2/2011), dua orang ditahan polisi karena mengumpat kepada aparat keamanan dan satu lagi karena berteriak, "Saya butuh makanan."

Para pegiat mengatakan, setidaknya 100 orang ditahan. Para pegiat menyebut aksi ini sebagai "Revolusi Melati", yang diinspirasi dari gerakan rakyat menentang pemerintah di beberapa negara di Timur Tengah. Revolusi ini dianggap sebagai surat terbuka untuk parlemen China yang selama ini selalu mengamini kata pemerintah.

Para wartawan mengatakan Pemerintah China mengikuti dengan seksama perkembangan di Timur Tengah tempat dua rezim yang telah lama berkuasa tumbang akibat gerakan rakyat.

( disadur dari : kompas.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar