Senin, 17 Januari 2011

Pedagang Asongan Jatuhkan Presiden

KHALAYAK bertanya-tanya, mengapa Pemerintah Tunisia ambruk begitu cepat? Gerakan antipemerintah bermula dari Provinsi Sidi Bouzid (265 kilometer arah selatan ibu kota Tunis) dan baru dimulai pertengahan awal Desember lalu. Gerakan tersebut hanya untuk memprotes buruknya kondisi ekonomi di Tunisia dan tingginya angka penganggur.

17 Gubernur Berstatus Tersangka

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri mencatat, saat ini terdapat 17 dari 33 pimpinan daerah tingkat I atau gubernur berstatus tersangka. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, sejumlah kasus yang melibatkan kepala daerah masih terus bergulir. Kasus terakhir yang baru saja diselesaikan adalah rencana penonaktifan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamuddin. Agusrin diduga terlibat korupsi dana bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) senilai Rp23 miliar.


Duit Gratis, Makanan Tak Habis-habis

KUWAIT CITY, KOMPAS.com — Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, Senin (17/1/2011), memerintahkan pembagian empat miliar dollar AS dan makanan gratis selama 14 bulan untuk warga negaranya. Pasalnya,

Beban Rakyat semakin Berat

JANJI mewujudkan kesejahteraan rakyat selalu digemakan setiap rezim di negeri ini. Bahkan, umur janji itu sudah setua usia Republik.

Namun, faktanya, jalan menuju kesejahteraan bukannya kian mulus, malah makin terjal. Jika di awal negara ini berdiri banyak warga makan tiwul karena tidak sanggup membeli beras, kini fakta serupa masih juga terjadi.


18 Kebohongan, 18 Instruksi Presiden, 7 Pernyataan Tokoh Agama

Para tokoh lintas agama berkumpul pada Senin (10/1) di kantor Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta. Mereka adalah Syafii Maarif, Andreas A Yewangoe, Din Syamsuddin, Pendeta D Situmorang, Bikkhu Pannyavaro, Shalahuddin Wahid, I Nyoman Udayana Sangging, Franz Magnis Suzeno, dan Romo Benny Susetyo.

Ke-9 tokoh agama ini mengungkapkan kebohongan pemerintah

Menunggu Profesionalisme PLN

Jakarta - Belum lama ini, beberapa jurnalis di Pekanbaru diundang liputan ke Selangor, Malaysia. Oleh panitia, rombongan jurnalis diinapkan di sebuah hotel di Selangor. Saat itu liputannya memang tidak tersangkut soal kelistrikan.

Saat akan dilakukan pembayaran hotel, resepsionis memberitahukan bahwa malam itu akan ada pemadaman listrik selama 6 jam. "Mohon maaf ncek, nanti malam mati lampu," kata resepsionis dengan nada datar sembari menyodorkan surat pengumuman dari perusahaan listrik setempat.

Uji Nyali KPK Atas Gayus, Baru Bergerak Sudah Disalip

Jakarta - Sejumlah data dan informasi kini sedang dikumpulkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dari bahan-bahan itu nantinya akan dijadikan amunisi untuk menjerat Gayus Tambunan dengan kasus korupsi.

"Saat ini kami baru sebatas mengumpulkan informasi dan data-data untuk kami pelajari.

Mega: Ekonomi Tumbuh, Tapi Banyak Rakyat Bunuh Diri Karena Ekonomi

Jakarta - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga merupakan Ketua Umum PDIP mengkritik pencapaian ekonomi pemerintah dinilai tidak sesuai dengan realita yang ada.

Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 6% di tahun ini menurut Mega tidak mencerminkan kesejahteraan masyarakat.

Protes Suara Azan, Inilah Akibatnya

"Saya mendengar suara dari masjid sangat keras sehingga membangunkan saya setiap pagi, pukul 5.45," demikian isi surat seorang pria yang berprofesi sebagai pengacara.

Surat protes suara azan itu ia kirim kepada Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Najib Tun Razak, meminta volume pengeras suara masjid dikecilkan.

Protes tersebut membuat berang umat muslim di Malysia. Ratusan pengunjuk rasa melakukan aksi di sebuah masjid di Kuala Lumpur, Malaysia, menumpahkan kemarahan terhadap pengacara yang identitasnya dirahasiakan tersebut. Mereka membawa spanduk yang bertuliskan "hidup Islam" dan "azan adalah suci". Demikian disiarkan kantor berita China, Xinhua, Jumat 14 Januari 2011.

Disebutkan, para demonstran meminta orang tersebut dipenggal dan rumahnya dibakar. Tetapi polisi langsung datang ke tempat kejadian, sebelum terjadi tindakan anarkis.

Pemimpin pengunjuk rasa meminta polisi untuk menangkap pengacara tersebut ditangkap berdasarkan Internal Security Act (ISA), penahanan terhadap siapapun yang dianggap mengancam keamanan negara tanpa proses pengadilan. Sebelumnya, atas nama ISA, seorang politisi ditangkap setelah juga meminta azan tak dikumandangkan melalui pengeras suara.
( disadur dari : detik.com )

Menkes: Betul, Saya Kena Kanker

VIVAnews - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih membenarkan kabar yang menyebutkan ia terkena kanker paru-paru. Sampai saat ini, Endang masih menjalani pengobatan di luar negeri.

"Ini pertemuan istimewa. Ini sengaja saya lakukan,

SBY Keluarkan 12 Inpres 'Gayus Tambunan'

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan 12 instruksi Presiden (Inpres) khusus perkara mafia hukum Gayus Tambunan. Termasuk penjelasan perkembangan penanganan kasus Gayus Tambunan kepada publik.

Hal itu disampaikan Presiden SBY usai rapat terbatas di Kantor Presiden,