Senin, 17 Januari 2011

Mega: Ekonomi Tumbuh, Tapi Banyak Rakyat Bunuh Diri Karena Ekonomi

Jakarta - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga merupakan Ketua Umum PDIP mengkritik pencapaian ekonomi pemerintah dinilai tidak sesuai dengan realita yang ada.

Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 6% di tahun ini menurut Mega tidak mencerminkan kesejahteraan masyarakat.

"Tingkat pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan secara statistikal tidak berbanding lurus dengan peningkatan tingkat kesejahteraan rakyat. Rakyat menjadi korban hanya untuk sekedar mendapatkan makan. Oleh karena itu, tidak boleh terjadi lagi, rakyat kecil bunuh diri hanya karena tidak mampu menanggung beban hidup yang semakin berat," tutur Mega dalam peringatan HUT ke-38 PDIP di lapangan parkir kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (10/1/2011).

Mega mengatakan, saat ini masih banyak rakyat menjerit karena kenaikan harga kebutuhan dasar yang melambung melebihi daya beli mereka. Sehingga sampai ada yang nekat bunuh diri.

"Inilah gambaran, betapa sulitnya rakyat berjuang hidup-mati hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Bukankah konstitusi menjamin penghidupan yang layak bagi warga negaranya? Ke mana alokasi anggaran yang ribuan triliun rupiah tersebut? Sudah saatnya kita hentikan pameran keberhasilan indikasi makro ekonomi, dan menggantikannya dengan gerakan ekonomi kerakyatan, yang bertumpu pada kekuatan rakyat, agar terjaminlah kebutuhan dasar rakyat," kata Mega.

Dalam kesempatan tersebut, Mega ikut menyindir soal sikap pemerintah yang dinilai mendewakan impor barang sebagai penyelamat ekonomi, bahkan APBN bergantung dari pembiayaan luar negeri.

"Kita juga melihat bahwa keberhasilan Bursa Efek Indonesia sebagai bursa terbaik di Asia Pasifik lebih ditonjolkan, sementara kerawanan pelarian modal asing yang spekulatif terus saja mengancam. Apabila kebijakan ini tidak berubah, maka stabilisasi mata uang rupiah akan terus menjadi pekerjaan berat kita," kata Mega.
( disadur dari : detiknews.com )

1 komentar:

  1. apa yang salah dari pemerintah kini ini, sering sekali berbeda antara apa yg disampaikan dgn apa yg terjadi,,,

    BalasHapus