Selasa, 01 Februari 2011

Negri Para Satgas, Birokrasi Pun Jadi Kantong Sampah…?


Presiden Yudhoyono bertindak cepat begitu menerima laporan kondisi Mesir, memanas dan begitu mencekam. 6000 lebih nyawa WNI yang ada di Mesir terancam hidupnya. Bila bukan terancam secara nyawa, maka yang pasti secara ekonomi dan sosial WNI sangat rentan posisinya.

Sebuah tim dibentuk untuk mengevakuasi WNI dari negeri 1001 piramid. Mantan Menlu Nur Hasan Wirayuda menjadi ketuanya. Tim itu berupa Satuan Tugas (Satgas) yang bersifat ad-hoc. Harapannya bisa bertindak cepat, tepat, serta mengindahkan struktur kerja formal dan baku. 

Pertanyaannya kini, kemana birokrasi kita….?

Negeri ini mungkin memang negeri gudang masalah. Pemecahannya pun tidak lantas bisa bergantung pada alat konvensional yang ada tersedia. Alat yang saya maksud adalah birokrasi kita yang terkenal gemuk dan lamban bergerak itu. Nah, ketika alat tersebut tidak mampu menjadi bagian dari solusi (part of solution), malah jadi bagian masalah (part of problems), kita pun harus menerima kenyataan bahwa memang negeri ini butuh alat-alat baru yang lebih progresif. Satgas salah satunya.

Tengoklah desk hukum bangsa ini. Kejaksaan mampat, Kehakiman mandeg, Kepolisian mencla-mencle. KPK yang memiliki tugas utama koordinasi dan supervisi penegak hukum menjadi terengah-engah dengan segala serangan balik politis(i) yang tidak menyenanginya. Bahasa mantan penyanyi cilik kita, di obok-obok. Alat konvensional luluh-lantak dihadapan mafia hukum. Satgas pun dianggap solusi oleh pemimpin bangsa. Salahkah?

Tidak ada yang salah mungkin. Bukankah alat yang ada tidak mampu menuntaskan tugasnya? Terlepas dari segala kekurangan sang manusia yang menjalankan, satgas hanyalah mosaik usaha untuk memperbaiki kondisi yang ada. Namun pada sisi lain, pembentukan satgas adalah bentuk tamparan keras bagi birokrasi dan pola kepemimpinan yang ada. Satgas adalah pengakuan utama dari sang pemimpin bahwa “anda sedang tidak bekerja dengan baik”, yang dilakukan secara demonstratif.

Lantas, jika Pak Presiden membentuk Satgas Evakuasi WNI dari Mesir (anggaplah namanya demikian), tertohokkah Menteri Luar Negeri dengan kerjanya? Mari kita sama-sama tanyakan.

( disadur dari : kompas.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar