Rabu, 12 Januari 2011

Menteri Ekonomi Berang Dituduh Bohongi Publik

VIVAnews - Jajaran menteri perekonomian tiba-tiba menggelar rapat koordinasi di kantor Kementerian Perekonomian sore tadi. Rupanya, mereka "berang" menanggapi tudingan bahwa pemerintah khususnya menteri bidang ekonomi melakukan kebohongan publik soal pencapaian kinerja pemerintah.

"Tampaknya dari paparan yang kami sampaikan dalam rapat kerja kemarin ada yang salah persepsi. Bahkan, dikatakan ada kebohongan publik dari pemerintah. Hal tersebut tidak benar," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam keterangan pers di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu 12 Januari 2011. Dalam konperensi pers kali ini, hampir seluruh menteri perekonomian hadir.


Hatta mengatakan, pihaknya sama sekali tidak memberikan informasi yang tidak benar dalam paparan rapat kerja beberapa hari lalu. Seluruh informasi yang disampaikan diperoleh dari sumber-sumber dan lembaga yang kredibel seperti Badan Pusat Statistik (BPS).

Dia mengatakan, selain menyampaikan pencapaian yang diperoleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pemerintah dengan jelas mengatakan kendala dan tantangan yang dihadapi dalam perekonomian Indonesia. "Kami sampaikan 10 pencapaian dan 10 kendala dalam rapat kerja itu," katanya.

Kendati demikian, Hatta mengakui masih ada hal-hal yang belum tercapai oleh kabinet perekonomian. Namun, kata Politisi PAN tersebut, jajaran menteri perekonomian membantah keras jika dikatakan melakukan kebohongan publik.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menyayangkan sikap sejumlah tokoh agama yang menganggap pemerintah telah melakukan kebohongan publik. "Itu bukan sikap intelektual. Itu sikap arogan yang tidak pantas bagi pemimpin ormas agama bersikap seperti itu. Jadi, saya sangat tersinggung," katanya.

Fadel menyatakan, seharusnya pemimpin ormas agama itu membaca berita luar negeri. Dalam media tersebut, menurut Fadel, dijelaskan bahwa pemerintah sudah bekerja dan berjalan ke arah yang lebih baik. "Saya tidak akan menuntut, saya hanya mengatakannya sebagai intelektual," kata Fadel.

Sebelumnya, sejumlah tokoh agama dan aktivis politik membuat pernyataan sikap mengenai 18 kebohongan yang dilakukan pemerintahan SBY. Sembilan merupakan kebohongan lama dan sembilan lagi sebagai kebohongan baru.

Kebohongan yang disebutkan antara lain mengenai pernyataan pemerintah tentang angka kemiskinan, penegakan HAM, kasus terorisme, dan pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional.
Sejumlah tokoh agama yang memberikan pernyataan sikap antara lain Syafii Maarif, Din Syamsuddin, Andreas Yewangoe, dan Franz Magnis Suseno.
( disadur dari : vivanews.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar