"Presiden dan Wapres harus berbuat serius untuk rakyat yang sudah makin susah hidupnya. Jangan ngomong terus seolah-olah tidak ada apa-apa," kata Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan, kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (11/1).
Mantan aktivis Institut Teknologi Bandung era 80-an itu menilai, hingga 14 bulan memimpin pemerintahan, Presiden SBY dan Wapres Boediono hampir tidak melakukan pekerjaan yang hasilnya bisa dirasakan rakyat banyak. Presiden, katanya, lebih banyak pidato dan rapat-rapat. Sementara Wapres tidak jelas pekerjaannya.
Di sisi lain Syahganda melihat, rakyat justru kini berjuang sendirian mengatasi melonjaknya harga pangan termasuk beras dan cabai, bertahan menata hidup paska bencana, menghadapi kekuatan preman berkedok pejabat publik dan politisi, serta berjuang tanpa henti mempertahankan hidup saat bekerja di luar negeri.
"Negara ini ada pemerintah tetapi seolah-olah tidak ada pemerintah. Rakyat seperti tidak peduli dengan Presiden atau Wapres," jelas mahasiswa program doktoral Universitas Indonesia itu.
Mengenai aspek hukum, lanjutnya, perkembangan penegakan supremasi hukum juga nol besar, bahkan bisa dikatakan negatif dengan terungkapnya kasus "keluyuran" Gayus Tambunan dan tidak tuntasnya kasus Bank Century.
Sedangkan terkait ekonomi, pemerintah malah kehilangan aset negara dengan melepas saham Krakatau Steel sangat murah, ditambah rencana konyol penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan berakibat inflasi dan menimbulkan beban ekonomi masyarakat kian berat.
"Lakukan gebrakan riil untuk mengangkat hidup rakyat secara sederhana, yang membumi, yang lebih dibutuhkan rakyat, seperti turunkan harga Sembako, ganti menteri yang tidak efektif, dan tegakkan hukum kepada para koruptor," pinta Syahganda.
( disadur dari : rakyatmerdeka.co.id )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar