Selasa, 11 Januari 2011

Ada Cukong Membiayai Gayus

MISTERI seputar Gayus Tambunan sedikit demi sedikit mulai terkuak. Ternyata ada cukong yang membiayai Gayus selama mendekam dalam tahanan. Lebih mengejutkan lagi, polisi gentar menuntaskan kasus mafia pajak karena melibatkan orang yang kuat secara ekonomi dan politik.

"Yang jelas ada orang yang membiayai dia selama di tahanan. Namun, ini harus kita cek dulu, apa benar atau tidak. Ini baru sebatas pengakuan," ujar Kabareskrim Komjen Ito Sumardi di Jakarta, kemarin.



Gayus, terdakwa perkara pajak, sejak Juli hingga November 2010 mendekam di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Akan tetapi, sebanyak 68 kali ia meninggalkan rutan. Gayus yang memakai nama Sony Laksono di paspor itu melancong ke empat tempat di luar negeri pada September, yaitu Singapura, Kuala Lumpur, Makau, dan Guangzhou di China. Pada November, ia pelesiran ke Bali untuk menonton pertandingan tenis.

Ketika ditanya apakah yang membiayai Gayus adalah pengusaha, Ito tidak menjawabnya secara tegas. Ia mengatakan polisi terus menggali bukti-bukti untuk dijadikan fakta hukum. Tim yang dibentuk Polri, kata dia, juga tengah menelusuri motif kepergian Gayus ke luar negeri.


Goyang Republik

Sebelumnya, Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana menduga Gayus pergi ke luar negeri untuk mengamankan aset-asetnya. Sejauh ini Gayus diketahui memiliki dana Rp28 miliar disimpan di berbagai rekening bank dan Rp75 miliar termasuk emas batang dan perhiasan yang ditaruh di kotak penyimpan di bank. Dana itu diduga berasal dari 149 perusahaan yang ia urus keberatan pajaknya.

Dalam berbagai kesempatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Gayus mengakui bahwa uang Rp28 miliar tersebut berasal dari tiga perusahaan Grup Bakrie. Namun, pihak Bakrie telah membantahnya.

Kepolisian belum mau mengusut pengakuan Gayus itu. Salah satu alasannya, menurut Ketua Komisi III DPR Benny K Harman, ialah kekhawatiran kasus itu mengancam keutuhan Republik.

"Dulu, awal-awal kasus ini, saya sudah pernah menghadap Kapolri Bambang Hendarso Danuri. Saya bertanya kenapa tidak berani mengungkap kasus Gayus. Jawabannya, kalau kasus ini diungkap, akan menggoyang Republik ini," kata Benny menirukan ucapan Bambang.

Kepolisian takut mengusut kasus Gayus karena melibatkan perusahaan-perusahaan yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tapi juga kuat secara politik. Namun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku tidak gentar. Wakil Ketua KPK M Jasin berharap penyidik KPK mampu menyeret pengusaha-pengusaha yang diduga menyuap Gayus. Apalagi KPK sudah mengantongi data aliran dana Gayus dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
( disadur dari : mediaindonesia.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar