Selasa, 25 Januari 2011

Galang Aksi Rp1.000 untuk Pulangkan TKI

Aksi galang Rp1.000 untuk menyelamatkan nasib sekitar 200 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terlantar di kolong jembatan Kandahar, Jeddah, Arab Saudi masih terus berlangsung.

"Aksi masih berlanjut di berbagai kota di Indonesia, juga di luar negeri. Di Australia, Kanada, Belanda, Hongkong, Taiwan, Singapura, Macau, dan Malaysia," kata Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah saat dihubungi VIVAnews, Selasa 25 Januari 2011.
Aksi di luar negeri, jelas Anis, dikoordinasi oleh warga negara Indonesia yang peduli dan tahu kampanye yang dilaksanakan Migrant Care. Di luar negeri, tentu saja bukan Rp1.000 yang dikumpulkan. Tapi pecahan terkecil," 1 dollar mata uang masing-masing negara."

Ditambahkan Anis, ditargetkan akan terkumpul Rp1,7 miliar untuk pemulangan para TKI yang terlantar. "Sebenarnya target kita tak sekedar nominal, tapi bagaimana memperkuat desakan agar negara bertanggung jawab,"kata Anis.

Kasus TKI di kolong jembatan Arab Saudi ini, tambah Anis, bukan sekedar menelantarkan. "Efeknya berantai, juga pada keluarga TKI. Sebab, mayoritas TKI adalah tulang punggung keluarga," tambah Anis.

Berapapun uang yang terkumpul, Migrant Care akan secepatnya merealisasikan pemulangan TKI terlantar. "Secepatnya kami berkoordinasi seluruh jaringan, minggu ini memproses pemulangan," tambah dia.

Mimpi sejumlah TKW mendapatkan keberuntungan di Jeddah, ternyata harus berakhir di kolong jembatan. Bahkan, di kolong jembatan itu pula, dikabarkan, seorang TKW asal Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, Halimah binti Kohar menghembuskan nafas terakhir.

Ia  diberitakan meninggal pada 3 Agustus 2009 pagi waktu setempat akibat sakit paru-paru dan terlantar. Selain itu, TKW asal Wanasaba Lombok Timur, Baiq Rusnawati pada 2010 lalu menderita sakit keras, dan sempat harus bertahan hidup di tempat yang tak layak.

Sementara, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi,  Muhaimin Iskandar mengatakan, setiap hari pemerintah terus berusaha memulangkan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di bawah jembatan Kandahar, Jeddah, Arab Saudi.

Ditambahkan Muhaimin, untuk mengatasi permasalah TKI overstayer yang berada di bawah jembatan  Kandahar, Jeddah, pemerintah telah melakukan upaya diplomasi all out dengan mengoptimalkan peran BNP2TKI dan kerja sama lintas kementerian di bawah naungan Menko Polhukam.

"Dalam waktu dekat ini akan ada  pemulangan khusus yang  dilakukan terutama bagi TKI perempuan yang hamil, anak-anak, TKI berusia lanjut serta yang menderita sakit," kata dia, Sabtu 22 Januari 2011. (sj)
( disadur dari : vivanews.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar