Senin, 24 Januari 2011

Nasdem Siap Bayar Kekurangan Gaji SBY

SANUR--MICOM: Ketua Umum Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh mengritik pedas curhat Presiden Susilo Bambang Yudhono soal gaji presiden yang tidak naik selama tujuh tahun. Nasdem siap menutup kekurangan gaji presiden. 

"Andaikan jarum jam kembali berputar ke belakang, saya adalah orang pertama yang akan berbisik ke SBY supaya ia jangan mengungkapkan hal tersebut di depan publik. Dan, kalau ia kekurangan gaji nanti saya bersama Nasdem yang diam-diam akan membayarnya. Dan, tidak perlu diketahui umum," ujar Surya Paloh disambut tepuk tangan hadirin saat deklarasi Nasdem di Sanur Paradise, Bali, Senin (24/1) tadi sore. 

Seorang presiden dan pemimpin mengemban amanat dari rakyat. Rakyat kini bertumpu pada presiden untuk membawa mereka ke masa depan yang lebih cera, memberikan rasa percaya diri bagi kepribadian bangsa dan Negara. Sosok pemimpin harus siap mengorbankan jiwa dan raganya untuk masa depan rakyat tersebut, bukan sebaliknya mengeluh tentang gaji. 

Keluhan tersebut melemahkan daya juang rakyat yang sebagian besar gaji mereka amat jauh lebih kecil dari SBY. Keluhan ini tidak perlu terjadi untuk seorang negarawan dan kepemimpin. Apalagi keluhan tersebut disampaikan kepada rakyat yang dipimpinnya. 

"Bila presidennya sudah mengeluh, ke mana lagi rakyat harus mengadu. Ini sungguh-sungguh melemahkan motivasi rakyat kecil yang hidupnya serba kekurangan,'' ujarnya. 

Surya menyebutkan, keluhan tentang gaji sama sekali tidak memberikan nilai edukasi yang berkualitas kepada masyarakat. Kredibilitas pemerintahan semakin rusak di mata rakyat. Stabilitas politik terganggu hanya karena keluhan seorang SBY. Pembangunan bisa-bisa tidak berjalan. 

"Masyarakat akan berkata, presiden saja mengeluh, apalagi kita. Daripada pembangunan tidak jalan, lebih baik Nasdem saja yang bayar gaji presiden supaya stabilitas politik tidak terganggu," ujarnya. 

Keluhan ini bisa menimbulkan polemik yang berkepanjangan di hati masyarakat melalui media massa. Energi bangsa habis hanya untuk membahas gaji seorang presiden yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk dibahas. 

"Nasdem mengharapkan kondisi ini tidak terulang lagi dan pemimpin harus menjaga ucapannya yang bisa mengganggu stabilitas bangsa," tegasnya. 
( disadur dari : mediaindonesia.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar